Mengenal Innerchild Dalam Pengasuhan Anak
![]() |
foto: pexels.com |
Innerchild ini ada yang positif dan ada yang negatif. Yang positif berupa kebahagiaan atau rasa senang dari ingatan masa lalu. Sedangkan yang negatif bisa berupa trauma, kekecewaan atau hal-hal sedih yang tersimpan di alam bawah sadar. Innerchild negatif ini biasa juga diistilahkan dengan innerchild yang terluka.
Dalam mengasuh dan mendidik anak Innerchild negatif ini perlu mendapatkan perhatian, karena bisa berpengaruh dalam pola pengasuhan anak. Seorang ibu yang marah dan bahkan memukul anaknya karena hal yang sepele lalu kemudian menyesali perbuatannya, bisa jadi innerchildnya terluka.
Kenangan masa kecil yang terluka dapat membuat seorang ibu mudah marah, mudah membentak, bahkan bisa sampai memukul anak. Perilaku ini bisa membuat anak sedih dan bisa saja menimbulkan bekas atau trauma ke anak-anak.
Lalu bagaimana menyembuhkan innerchild yang terluka? Sebagai tahap awal dan tahap penting menyembuhkannya adalah dengan mencoba memaafkan orang tua kita untuk melepaskan luka itu sehingga kita hidup lebih tenang tanpa membawa kebencian di masa lalu. Sedangkan untuk anak yang sudah terlanjur mengalami trauma, ada beberapa cara untuk membantu mereka menyembuhkannya, yaitu :
1. Sebagai orangtua kita bisa mengatur atau mengontrol interaksi ke anak.
2. Memperbanyak pengalaman yang menyenangkan dengan anak agar terekam dalam memori anak sehingga bisa menghapus memori yang tidak menyenangkan yang ada sebelumnya.
3. Meminta maaf jika tidak sengaja melukai hati anak.
4. Selalu mendengarkan pendapat anak agar mereka merasa diperhatikan.
5. Berusaha mencoba memahami perasaan anak.
Mengasuh anak adalah tanggungjawab kita sebagai orangtua. Dan sebagai orangtua kita juga perlu menyembuhkan diri dari kenangan masa lalu yang terluka. Agar anak-anak bisa tumbuh dalam pola pengasuhan positif.
#tantanganODOP2
#part1
#nonfiksi
#onedayonepost
#ODOP_6
0 komentar